DAMPAK SOSIAL DISTANCING PADA AREA MAKAN
STUDI KASUS : KAFE DI BOGOR
Kata Kunci:
COVID-19, Desain Interior, Kafe, New Normal, Social DistancingAbstrak
Pandemi COVID-19 (corona virus) yang menyebar diseluruh dunia saat ini, tidak hanya mengancam dunia kesehatan, tetapi berbagai bidang diantaranya industri kuliner. World Health Organization (WHO) membuat kebijakan baru yang kemudian dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB adalah usaha pemerintah dalam menyambut new normal, yakni perubahan yang dibutuhkan untuk menangani COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi. Bagian dari masa new normal terdapat social distancing, dengan memberi jarak batas aman antara satu orang dengan orang lain sesuai anjuran WHO yaitu 1,5-2 meter. Pemerintah memberi peraturan kepada para pemilik bisnis kuliner untuk memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Peraturan tersebut menghadirkan permasalahan baru, dalam aspek desain interior, yaitu bentuk social distancing yang diterapkan pada kafe sebaiknya seperti apa, perubahan alur sirkulasi, yang kemudian berdampak pada layout area makandan area kasir, juga furnitur dan material seperti apa yang baik dalam merespon kegiatan social distancing. Tujuannya selain untuk mengetahui permasalahan tersebut juga untuk mengetahui cara mendesain kafe di masa depan yang tidak hanya baik secara fungsi dan estetika, tetapi dapat menghadirkan inovasi baru dalam menghadapi pandemi COVID-19. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan adalah studi literatur, dan observasi lapangan melalui pengamatan, pencatatan, dan wawancara pada tiga objek kafe yang berada di kota Bogor, yaitu: Mangota Coffee, Rumah Kedua, dan Ototo Coffee. Observasi difokuskan pada area makan, dan area kasir kafe.