Sense of Place dan Place Making dalam Medium Berkesenian Kajian: Kampung Bustaman, Semarang
Kata Kunci:
sense of place, place attachment,, Medium Berkesenian, Kampung Bustaman, Bustaman Village, Art MediumAbstrak
Studi tentang sense of place dan place attachment sampai sekarang masih santer dibicarakan. Sekurang- kurangnya dari referensi yang dibaca ada tiga disiplin ilmu yang mempunyai perhatian terhadap hal ini, yakni antropologi sosial, lingkungan dan psikolosi sosial dan human geography1.Dalam esai tersebut dijelaskan bahwa antropologi tertarik pada kehidupan alami sehari-hari, pengalaman hidup dan hubungan yang terjalin melalui interaksi sehari-hari. Fokus pada bahasan dalam esai ini terletak pada pendekatan antropologi yang dipadukan dengan konsep mengenai sense of place dan place attachment dalam kasus Festival Tengok Bustaman. Beberapa referensi penelitian yang diambil dari jurnal yang menggunakan konsep sense of place dan place attachment yang kebanyakan didapat dari studi urban planning, arsitek, maupun psikologi sosial lebih banyak menekankan aspek kuantitatif terutama dengan mengedepankan penggunaan kuesioner. Tulisan ini akan lebih banyak mengelaborasi dari pendekatan etnografi untuk mendukung argumen mengenai sense of place dan place attachment menggunakan medium kesenian. Hasil kajian menunjukkan kesenian bisa lebih maju dan progresif jika dikembangkan dengan menyesuaikan konteksnya, dalam kasus ini upaya-upaya yang dilakukan oleh Kolektif Hysteria dan warga Kampung Bustaman.